Tuntutlah ilmu dari orang-orang
yang benar-benar mewarisi ilmu dari Rosulullah SAW, yang sanad isnadnya
(silsilah ilmunya sampai Rosulullah) terpercaya karena menuntut ilmu
agama itu wajib bagi setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan.
Barang siapa meninggalkannya ia akan berdosa. Karena tanpa ilmu agama, amal ibadah akan tertolak, tidak diterima oleh Allah SWT.
“Setiap orang yang beramal tanpa
dibarengi dengan ilmu pengetahuan (tentang amalnya itu) maka
amalan-amalannya tertolak dan tidak diterima.”
Tidak ada di zaman ini (abad 12
H) yang lebih mudah dan baik daripada Thoriqoh Ba’Alawy yang telah
diakui oleh ulama Yaman dan disepakati oleh ulama Haromain (dua Tanah
Harom – Mekkah Madinah). Thoriqoh Ba’Alawy (Alawiyah) adalah Thoriqoh
Nabawiyah.
Thoriqoh Kepemimpinan adalah
thoriqoh kami Ba’Alawy, dan ini thoriqoh spesial, dan yang dimaksud
thoriqoh kepemimpinan adalah ikut dan tunduk serta pasrahnya seorang
murid terhadap jejak langkah guru yang membimbing dan menuntunnya ke
jalan Allah, dengan menanggalkan sementara peran akal (rasio).
Sesungguhnya akal tidak berperan di dalamnya, sebab segala hal disini
berdasarkan kasyf (penglihatan mata hati).
Ikut langkah-langkah ulama salaf
(ulama terdahulu) akan membuahkan kebaikan yang amat besar, walaupun si
pengikut bukan tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia serasikan
langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan mendapatkan seperti apa yang
di dapat oleh mereka para salaf sholihin.
Segala permasalahan yang ada itu
berlandaskan kejujuran, ada pun orang yang biasa berbohong jika
diibaratkan bangunan tidaklah jauh berbeda dengan bangunan di atas air
(lemah dan mudah runtuh).
Jika satu zaman itu rusak, maka
wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu, untuk mengikuti jejak
langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan diri dengan
mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir menyamai mereka, sebab
setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki panutan (imam), sedang
orang yang tidak memiliki panutan (Imam) maka panutannya adalah setan.
Telah sesat sekelompok orang
sebab buku yang dibacanya, seseorang tidak akan menjadi alim besar
kecuali dengan guru yang membimbing dan menuntunnya, bukan dengan buku
yang dibacanya.
Penghuni kubur dari para Wali
Allah berada di sisi Allah. Barang siapa tawajuh kepada mereka, maka
mereka spontan datang membantunya.
Jika kamu melihat seorang dari
Ba’Alawy berjalan di luar Thoriqoh Ba’Alawy maka sesungguhnya maka tiada
yang menghalangi dirinya selain kelemahannya sendiri, dan kelemahan itu
adakalanya dalam kondisi ekonomi atau hati.
Thoriqoh Alawiyyah berdiri atas dasar kemuliaan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Barangsiapa yang menjalin
hubungan (kontak batin) dengan kami, maka kami berikan kepadanya segala
perhatian kami, kami tidak pernah melepas dan meninggalkannya walaupun
dia tinggal jauh dari tempat kami.
Tidak ada hak yang lebih besar
kecuali haknya seorang guru. Ini wajib di pelihara oleh setiap orang
Islam yang ingin selamat dunia akhirat. Sungguh pantas bila seorang guru
yang mengajar, walau hanya satu huruf, diberi hadiah seribu dirham
sebagai tanda hormat padanya. Sebab guru yang mengajarmu satu huruf yang
kamu butuhkan dalam agama, dia ibarat bapakmu dalam agama.
Barang siapa ingin anaknya
menjadi orang alim, maka dia harus menghormati para ahli fiqih. Dan
memberi sedekah pada mereka. Jika ternyata anaknya tidak menjadi alim,
maka pasti diantara cucu keturunannya yang akan menjadi orang alim.
Seorang murid (pencari jalan
menuju Allah) tidak boleh menyakiti hati gurunya karena belajar dan
ilmunya tidak akan diberi berkah.
Adakalanya seseorang murid
(pencari jalan menuju Allah) diuji dengan kemiskinan, kepapaan dan
kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah
SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan
berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa
dan susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia
adalah musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat
derajatnya sama dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba-hamba
yang sholeh.
Ketahuilah bahwa rizki itu telah
ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah SWT. Diantara hamba-hamba-
Nya ada yang diluaskan rezekinya dan dilapangkan kehidupannya, dan
dikurangkankan rizkinya menurut kebijaksanaan- Nya. Bersifatlah qona’ah
(cukup) atas apa yang ditentukan Allah bagimu.
Awas dan waspadalah dengan
panjang angan-angan dan harapan tentang kehidupan di dunia, karena dunia
akan menariknya untuk mencintai dunia, dan anda akan terikat dengannya
sehingga sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri untuk menuju jalan
akhirat.
Ada setengah manusia yang
tabiatnya suka menganiaya orang, memandang rendah terhadapnya, atau suka
mencela dan sebagainya. Jika anda tergolong orang terkena penganiayaan
orang maka hendaklah anda bersabar jangan sekali-kali anda membalasnya.
Disamping itu, hati anda harus benar-benar bersih dari dengki dan dendam
terhadapnya, dan lebih utama lagi jika anda memaafkan orang yang
menganiayamu, dan anda doakan supaya Allah memberi petunjuk kepadanya,
dan itulah tanda-tanda akhlak serta tingkah laku para Shiddiqin (Orang
yang Benar).
Berusahalah sekuat kemampuanmu
dalam menghindari diri dari rasa takut dan butuh serta berharap hak
terhadap manusia, karena hal tersebut anda akan dipandang oleh manusia
tetapi dipandang hina dalam pandangan Allah SWT, karena orang mukmin itu
mulia di sisi Allah SWT, tiada takut pada siapapun selain Allah dan apa
yang dicintai-Nya, dan tak pernah mengharapkan sesuatu selain Allah.
Awas! Jangan sekali-kali anda
mentaati syaikh (guru) itu hanya lahiriah semata, karena ketahuilah
bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu padanya, di belakangnya anda
membantah dan mendurhakai kerena sangkaanmu, anda sangka Allah tidak
tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat dengan-Nya. Kalau anda
begitu akan mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan kebinasaan. Bukankah
Allah berjanji kepada barang siapa Aku cintai maka penglihatannya adalah
penglihatan- KU, pendengarannya adalah pendengaran- KU, mulutnya adalah
mulut-KU, tangannya adalah tangan-KU dan kakinya adalah kaki-KU,
barangsiapa memusuhinya atau menyakitinya, maka AKU dan para malaikatKU
mengumandangkan perang terhadap dirinya. Jangan sekali-kali datang pada
syaikh yang lain melainkan dengan izin syaikhmu.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya
syaikhmu sangat berat hati tentang apa-apa yang baik untukmu, dengan itu
janganlah engkau menuduh dan menyangka bahwa dia menyimpan perasaan
dengki dan cemburu terhadap dirimu, dan semoga dijauhkan oleh Allah.
Karena kamu hanya memandang sesuatu hal dengan pandangan lahiriah belaka
bukan pandangan bashiroh (mata hati dengan Allah). Awas ! Jangan
coba-coba menuntut agar syaikhmu mengeluarkan kelebihannya. Karena jika
syaikhmu seorang Ahlillaah (orang yang meyakinkan dirinya untuk mengabdi
kepada Allah) kekasih Allah, maka ia adalah orang-orang yang teramat
merahasiakan kebaikannya, menutupi rahasia-rahasia tentang dirinya, dan
sangat jauh untuk menonjolkan dirinya dengan karomah-karomah atau
perkara-perkara luar biasa kepada orang banyak meskipun ia amat kuasa
dan mampu untuk melakukannya serta diizinkan oleh Allah untuk
melahirkannya (memperlihatkan karomahnya).
Syaikh yang kamil (sempurna)
ialah seorang syaikh yang selalu memberi faedah pada muridnya, dengan
kesungguhan dalam perbuatan dan perkataanya, dia memelihara muridnya
sewaktu di hadapannya maupun ketika berada jauh daripadanya. Sang Syaikh
memelihara muridnya dengan getaran-getaran kalbunya dalam segala hal
yang dikerjakan oleh muridnya. Maka paling sangat berbahaya jika
Syaikhnya sudah berpaling dari si murid. Dalam hal ini jika seluruh
syaikh dan wali-NYA yang lain dari timur sampai ke barat dikumpulkan
seluruhnya, untuk mengubah hati syaikhnya, niscaya sia-sia dan tidak
akan berhasil, kecuali sang murid sendiri harus berusaha untuk mengubah
hati syaikhnya dan minta maaf serta mendapat keridhoannya.
Jika anda menyimpan penuh
ta’zhim (kepatuhan) dan penghormatan setinggi-tingginya terhadap
syaikhmu, senantiasa menghargainya, percaya lahir dan batin bersedia
mematuhi segala perintahnya, mencontoh akhlaknya, maka itulah tandanya
anda sedang mewarisi rahasia-rahasia dari syaikhmu dari syaikhnya dari
syaikhnya terus bersambung sampai dari Baginda Nabi Rosulullah SAW, atau
sebagian dari rahasia-rahasia tersebut, dan ia terus akan hidup di
sisimu sesudah wafatnya syaikhmu, inilah anugrah yang terbesar dari
Allah SWT yang dapat menghantarkan kita selamat & bahagia di dalam
agama, dunia dan akhirat kelak.
Para orang sholeh itu setelah
wafat hanya hilang jasadnya saja, pada hakikatnya masih hidup seperti
sedia kala malah tambah tajam pandangan bashirohnya dan makin kuat
tawajuhnya (menghadap) kepada Allah.
Subhaanaka-llaahumm a wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika. Wallahu a’lam bishshowab
Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad RA