بسم الله الرحمن الر حيم
اللهم صل و سلم على سيد نا محمد
KH. Sahal Mahfudz.
Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta'ala dengan segala kekuasaan-Nya
telah mengutus Nabi-Nya yaitu Nabi Agung Muhammad SAW dan telah
memberinya kekhushusan dan kemuliaan untuk menyampaikan risalah. Ia
telah menjadikannya rahmat bagi seluruh alam dan pemimpin bagi
orang-orang yang bertaqwa serta menjadikannya orang yang dapat memberi
petunjuk ke jalan yang lurus. Maka seorang hamba harus taat kepadanya,
menghormati dan melaksanakan hak - haknya. Dan diantara hak - haknya
adalah Allah mengkhususkan baginya sholawat dan memerintahkan kita untuk
itu didalam kitab-Nya yang agung (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya yang
mulia (Hadits). Dimana orang yang bersholawat untuknya akan memperoleh
pahala yang berlipat ganda. Maka sungguh berbahagialah orang yang
mendapatkan itu.
Pengertian Sholawat dan Salam atas Nabi SAW :
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)
Dalam hal ini Sholawat Allah untuk Rosul SAW berarti, Allah menurunkan Rahmatnya kepada kekasih-Nya Nabi Muhammad, Kemudian para malaikat bersholawat untuk Rosul SAW adalah berdoá kepada Allah untuk menurunkan Rahmatnya tersebut.
Ibnu Katsir-Rahimahullah berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah SWT mengabarkan kepada hamba - hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan Nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di langit di mana malaikat - malaikat bersholawat untuknya, lalu Allah Subhaanahu Wa Ta’aala memerintahkan makhluk-makhluk yang ada di bumi untuk bersholawat dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”
Ibnul Qoyyim -Rahimahullah- berkata dalam buku “Jalaul Afham”: “Artinya bahwa jika Allah dan malaikat - malaikat-Nya bersholawat untuk Rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bersholawat dan salam untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di akhirat.”
Salam: Artinya keselamatan dari segala kekurangan dan bahaya, karena dengan merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa yang kita takutkan menjadi hilang dan bersih dari kekurangan dan dengan sholawat maka apa yang kita inginkan menjadi terpenuhi dan lebih sempurna. Demikian yang dikatakan oleh Syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.
Hukum Sholawat Untuk Nabi SAW :
Menurut madzhab Hanbaliy, sholawat dalam tasyahhud akhir itu adalah termasuk di antara rukun-rukun sholat.
Al-Qodhi Abu Bakar bin Bakir berkata: “Allah SWT telah mewajibkan makhluk-Nya untuk bersholawat dan salam untuk nabi-Nya, dan tidak menjadikan itu dalam waktu tertentu saja. Jadi yang wajib adalah hendaklah seseorang memperbanyak sholawat dan salam untuk beliau dan tidak melalaikannya.”
Saat yang disunahkan dan dianjurkan membaca sholawat dan salam untuk Nabi SAW :
Sebelum berdoa:
Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk Nabi SAW, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:
“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk Nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]
Dalam salah satu hadits disebutkan:
“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk Nabi SAW.” [H.R. Thabarani]
Ketika menyebut, mendengar dan menulis nama beliau :
Rasulullah SAW bersabda:
“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]
Memperbanyak sholawat untuknya pada hari Jum’at:
Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku......” [R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]
Sholawat untuk Nabi SAW ketika menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah :
Al-Qodhi ‘Iyadh berkata: “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim-Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”
Dan diantara mereka ada pula yang mengakhiri bukunya dengan sholawat.
Ketika masuk dan keluar Masjid :
Dari Fatimah -Radhiyallahu ‘Anha- berkata: “Rasulullah SAW: “Bila anda masuk mesjid, maka ucapkanlah:
”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”
“Dan bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:
“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” [H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi]
Cara bersholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)
Jadi yang utama adalah dengan menggandengkan sholawat dan salam bersama-sama, dengan harapan agar doanya dapat dikabulkan oleh Allah SWT Inilah bentuk sholawat dan salam untuk Beliau SAW Dari Abi Muhammad bin ‘Ajrah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah SAW keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat untukmu?” Maka beliau bersabda: “Katakanlah: “Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafqun ‘Alaihi]
Dan dari Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Mereka bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana kami bersholawat untukmu? Beliau menjawab: “Katakanlah : “Ya Allah! Berilah sholawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberi sholawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafaqun ‘Alaihi]
Kedua hadits ini menunjukkan bentuk sholawat yang sempurna untuk Rasulullah SAW.
Keutamaan Sholawat Untuk Nabi SAW :
Dari Umar -Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian mendengar orang yang adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan dan bersholawatlah untukku karena barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah (kedudukan mulia di surga) untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan semoga akulah hamba itu, maka barangsiapa yang memohon untukku wasilah maka ia berhak mendapatkan syafa’at.” [H.R. Muslim]
Dari Jabir bin Abdullah berkata: “Nabi SAWbersabda: “Barangsiapa yang ketika mendengarkan adzan membaca: “Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya.”
Maka ia berhak mendapatkan syafa’at pada hari kiamat.” [H.R. Bukhari dalam shohihnya.
Celaan Bagi Orang Yang Tidak Bersholawat Untuk Nabi
Dari Abu Huraerah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Celakalah seseorang yang jika namaku disebut di sisinya ia tidak bersholawat untukku, celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian keluar sebelum ia diampuni, celakalah seseorang, kedua orang tuanya telah tua tetapi keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga.” Abdurrahman salah seorang perawi hadits dan Abdurrahman bin Ishak berkata: “Saya kira ia berkata: “Atau salah seorang di antara keduanya” [H.R. Tirmidzi dan Bazzar]
Dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy] Mengapa, karena untuk kebaikan diri sendirinya saja Orang tersebut tidak sayang.
Dari Ibnu Abbas, Rasul SAW bersabda: “Barangsiapa yang lupa mengucapkan sholawat untukku maka ia telah menyalahi jalan surga.” [Telah ditashih oleh Al-Albani]
Diriwayatkan oleh Abu Isa Tirmidzi dari sebagian ulama berkata: “Jika seseorang bersholawat untuk Nabi SAW sekali dalam suatu majelis, maka itu sudah memadai dalam majelis tersebut.”
Ibnul Qoyyim menyebutkan 20 manfaat sholawat untuk Nabi Sollallohu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan perintah Allah SWT,
2. Sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali,
3. Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan,
4. Diangkat baginya 10 Derajad,
5. Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Allah Tuhan semesta alam,
6. Penyebab mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad Sollallohu ‘alaihi wa Sallam bila diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7. Penyebab mendapatkan pengampunan dosa,
8. Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya,
9. Mendekatkan hamba dengan Nabi Sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat,
10. Penyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat,
11. Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya,
12. Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat,
13. Menghilangkan kefakiran,
14. Menghapus predikat “Kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk Nabi Sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut,
15. Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya,
16. Akan mendapatkan berkah pada Dirinya, Pekerjaannya, Umurnya dan Kmaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya,
17. Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul: “Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di Kuburku yang menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam,
18. Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy],
19. Akan senantiasa mendapatkan Cinta Rasulullah Sollallohu ‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikan-kebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan-kebaikannya. Bertambah dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar cintanya di dalam hati, dan keadaan lahir menunjukkan hal itu
20. Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin banyak ia bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap perintah-perintahnya, tidak ada lagi keraguan terhadap apa-apa yang dibawanya, bahkan hal tersebut telah tertulis di dalam hatinya, menerima petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis ilmu darinya. Ulama-ulama yang mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup beliau, setiap pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat yang diinginkan untuknya dari Allah.
Wallahu a'lam.
Allahumma sholi wa salim wabarik alaih
BalasHapus