- Nabi Muhammad SAW
- Sayidina Ali
- Muhammad (Putra Sayidina Ali, dari istri kedua Kaulah bin Ja’far)
- Wasil bin Ato’
- Amr bin Ubaid
- Ibrohim Annadhom
- Abu Huzail Al-Alaq
- Abu Hasi Adzuba’i
- Abu Ali Adzuba’i
- Imam Abu Hasan Ala’asyari (Pendiri Faham “AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH”) 234 Karangannya : Kitab Maqolatul Islamiyin, Al Ibanah, Al Risalah, Al-Luma’, dll
- Abu Abdillah Al Bahily
- Abu Bakar Al Baqilany, karangannya : Kitab At Tamhid, Al Insof, Al bayan, Al Imdad, dll.
- Abdul Malik Imam Haromain Al Juwainy, karangannya : Kitab Lathoiful Isaroh, As Samil, Al Irsyad, Al Arba’in, Al kafiyah, dll
- Abu hamid Muhammad Al Ghozali. Karangannya : Kitab Ihya Ulumuddin, Misyakatul Anwar, Minhajul Qowim, Minhajul Abidin dll.
- Abdul hamid Assyeikh Irsani. Karangannya: kitab Al Milal Wannihal, Musoro’atul Fulasifah, dll.
- Muhammad bin Umar Fakhruraazi, Karangannya: Kitab Tafsir Mafatihul Ghoib, Matholibul ‘Aliyah, Mabahisul Masyriqiyah, Al Mahsul Fi Ilmil Usul, dll
- Abidin Al Izzy, karangannya: Kitab Al Mawaqit Fi Ilmil Kalam.
- Abu Abdillah Muhammad As Sanusi, Karangannya: Kitab Al Aqidatul Kubro dll.
- Al Bajury, karangannya: Kitab Jauhar Tauhuid, dll.
- Ad Dasuqy, karangannya: Kitab Ummul Barohin, dll.
- Ahmad Zaini Dahlan, karanggannya: Kitab Sarah jurumiyah, Sarah Al Fiyah, dll.
- Ahmad Khotib Sambas Kalimantan, Karangannya : Kitab Fathul ‘Arifin, dll.
- Muhammad Annawawi Banten, Karangannya : Syarah Safinatunnaja, Sarah Sulamutaufiq, dll. Yang Mayoritas Ulama Di Indonesia memakai Karangan Syeikh Nawawi Albantaniy sebagai Kitab Rujukan.
- Syech Mahfudz At-Termasi (mursyid Hadist Budhori matan ke-23), muridnya al :
– Syech Arsyad Al-Banjari - Banjarmasin
– Syaikhona Kholil - Bangkalan Madura
– Abdul Shomad Al-Palembangi - Palembang - Hasyim Asy’Ari (Pendiri NU)
Sejumlah murid yang berhasil dicetak menjadi ulama besar oleh Syaikhona Kholil bangkalan
adalah, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari (Tebu Ireng Jombang), KH
Wahab Hasbullah (Tambak Beras Jombang), KH Bisri Syansuri (Denanyar
Jombang), KH As’ad Syamsul Arifin (Sukorejo Situbondo), Kiai Cholil
Harun (Rembang), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai Hasan (Genggong
Probolinggo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton Probolinggo), Kiai Abi Sujak
(Sumenep), Kiai Toha (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Usymuni (Sumenep), Kiai
Abdul Karim (Lirboyo Kediri), Kiai Munawir (Krapyak Yogyakarta), Kiai
Romli Tamim (Rejoso Jombang), Kiai Abdul Majid (Bata-Bata Pamekasan).
Dari sekian santri Syaikhona Kholil pada umumnya menjadi pengasuh
pesantren dan tokoh NU seperti Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dan
Kiai Wahab Hasbullah. Bahkan Presiden pertama RI Soekarno, juga pernah
berguru pada Syaikhona Kholil Bangkalan
Selain berhasil mencetak para santri-santrinya menjadi kiai,
Syaikhona Kholil bangkalan adalah salah satu kiai yang menjadi penentu
berdirinya organisasi terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama yang
disingkat (NU). Dalam proses pendiriannya para kiai NU tidak sembarangan
mendirikan sebuah organisasi, dalam jangka dua tahun Kiai Hasyim
Asy’ari melakukan shalat istikharah (minta petunjuk kepada Allah), untuk mendirikan sebuah organisasi yang mewadahi para pengikut ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Meskipun yang melakukan istkharah adalah Hadratus Syaikh KH Hasyim As’ari, akan tetapi petunjuk (isyarah) tersebut tidak jatuh ke tangan Kiai Hasyim Asy’ari, melainkan isyarah tersebut melalui Syaikhona Kholil Bangkalan. Munculnya isyarah sebuah
tongkat dan tasbih yang akan diberikan kepada Hadratus Syaikh KH Hasyim
Asy’ari melalui perantara Kiai As’ad Syamsul Arifin, yang merupakan
tanda akan berdirinya sebuah organisasi besar yakni jam’iyah Nahdlatul
Ulama (NU).
Para ulama pendiri NU jelas bukan sembarang ulama. Mereka orang-orang khos yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa di zamannya. Salah satu pendiri jam’iyyah Nahdlatul Ulama, KH Abdul Wahab Hasbullah, selain pendirian NU kepada kepada KH Hasyim Asy’ari, beliau meminta persetujuan waliyullah tanah Jawa. Yaitu Kanjeng Sunan Ampel.
Mari berflashback awal mulanya berdirinya Nahdlatul Ulama
Rapat pembentukan NU diadakan di kediaman Kiai Wahab dan dipimpin
oleh Kiai Hasyim. September 1926 diadakanlah muktamar NU yg untuk
pertama kalinya yg diikuti oleh beberapa tokoh. Muktamar kedua 1927
dihadiri oleh 36 cabang. Kaum muslim reformis dan modernis berlawanan
dgn praktik keagamaan kaum tradisional yg kental dgn budaya lokal. Kaum
puritan yg lebih ketat di antara mereka mengerahkan segala daya dan upaya
utk memberantas praktik ibadah yang dicampur dgn kebudayaan lokal atau
yg lbh dikenal dgn praktik ibadah yg bid’ah. Kaum reformis mempertanyakan relevansinya bertaklid kepada kitab-kitab fiqh
klasik salah satu mazhab. Kaum reformis menolak taklid dan menganjurkan
kembali kepada sumber yg aslinya yaitu Alquran dan hadis yaitu dgn
ijtihad para ulama yg memenuhi syarat dan sesuai dgn perkembangan zaman.
Kaum reformis juga menolak konsep-konsep akidah dan tasawuf tradisional
yg dalam formatnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani pemikiran agama dan
kepercayaan lainnya. Bagi banyak kalangan ulama tradisional kritikan
dan serangan dari kaum reformis itu tampaknya dipandang sebagai serangan
terhadap inti ajaran Islam. Pembelaan kalangan ulama tradisional
terhadap tradisi-tradisi menjadi semakin ketat sebagai sebuah ciri
kepribadia.
Mazhab Imam Syafii merupakan inti dari
tradisionalisme ini . Ulama tradisional memilih salah satu mazhab dan
mewajibkan kepada pengikutnya krn di zaman sekarang ini tidak ada orang
yg mampu menerjemahkan dan menafsirkan ajaran-ajaran yg terkandung di
dalam Alquran dan sunah secara menyeluruh.
Nah, inilah kenapa kita harus bermazhab salah satu dari mahzab 4.
Sejak abad dua belas Hijriah yang lalu, dunia Islam dibuat heboh oleh lahirnya gerakan baru yang lahir di Najd. Gerakan ini dirintis oleh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi dan populer dengan gerakan Wahabi. Dalam bahasa para ulama gerakan ini juga dikenal dengan nama fitnah al-wahhabiyah, karena dimana ada orang-orang yang menjadi pengikut gerakan ini, maka di situ akan terjadi fitnah.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa aliran Wahabi berupaya keras untuk menyebarkan ideologi mereka ke seluruh dunia dengan menggunakan segala macam cara. Di antaranya dengan mentahrif kitab-kitab ulama terdahulu yang tidak menguntungkan bagi ajaran Wahhabi. Hal ini mereka lakukan juga tidak lepas dari tradisi pendahulu mereka, kaum Mujassimah yang memang lihai dalam men-tahrif kitab.
sahabatku semua yang dirahmati Allah, NU ADALAH SALAH SATU BENTENG AHLISUNNAH WALJAMAAH DI INDONESIA
Adapun Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqih.
Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi SAW
dan sunnah Khulafaur Rasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang
selamat (al-firqah al-najiyah). Mereka mengatakan, bahwa kelompok
tersebut sekarang ini terhimpun dalam madzhab yang empat, yaitu pengikut
Madzhab al-Hanafi, al-Syafi’i, al-Maliki dan al-Hanbali. Sedangkan
orang-orang yang keluar dari madzhab empat tersebut pada masa sekarang
adalah termasuk ahli bid’ah.
”Dari definisi ini, dapat dipahami bahwa Ahlussunnah Wal-Jama’ah
bukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran
yang menyimpang dari ajaran Islam yang hakiki. Tetapi Ahlussunnah
Wal-Jama’ah adalah Islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi
saw dan sesuai dengan apa yang telah digariskan serta diamalkan oleh
para sahabatnya. Kaitannya dengan pengamalan tiga sendi utama ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari, golongan Ahlussunnah Wal-Jama’ah
mengikuti rumusan yang telah digariskan oleh ulama salaf.
- Dalam bidang aqidah atau tauhid tercerminkan dalam rumusan yang digagas oleh Imam al-Asy’ari dan Imam al-Maturidi.
- Dalam masalah amaliyah badaniyah terwujudkan dengan mengikuti madzhab empat, yakni Madzhab al-Hanafi, Madzhab al-Maliki, Madzhab al-Syafi`i, dan Madzhab al-Hanbali.
- Bidang tashawwuf mengikuti Imam al-Junaid al-Baghdadi (w. 297 H/910 M) dan Imam al-Ghazali.
Jika sekarang banyak kelompok yang mengaku sebagai penganut Ahlussunnah Wal-Jama’ah maka mereka harus membuktikannya dalam praktik keseharian bahwa ia benar-benar telah mengamalkan Sunnah Rasul dan Sahabatnya.
Pesan untuk para simpatisan, pengikut, bahkan da’i salafi/wahabi
; mohon luangkan waktu sebentar, renungkan barang sejenak. Bahwa hati
yang paling Allah kasihi ialah hati yang paling lembut terhadap
saudaranya, paling bersih dalam keyakinannya dan paling baik dalam
agamanya. InsyaAllah, jika hati tak sekeras batu, dada akan terasa
lapang, pikiran pun tidak beku dan buntu. Semoga kita semua mendapat
hidayah serta inayah dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Akeh kang apal Quran Hadise
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale
Banyak yang hafal Quran dan Hadist, suka mengkafirkan orang lain,
kafirnya sendiri tidak diperhatikan, (gara-gara) masih kotor hati dan
akalnya.
semoga Allah swt meluhurkan setiap nafas kita dg cahaya
istiqamah, dan selalu dibimbing untuk mudah mencapai tangga tangga
keluhuran istiqamah, dan wafat dalam keadaan istiqamah, dan berkumpul
dihari kiamat bersama ahlul istiqamah
Semoga Allah SWT menggantikan segala musibah kita dg anugerah, wahai
Allah sungguh firman Mu adalah sumpah Mu yg Kau sampaikan pada kami,
bahwa : SUNGGUH BERSAMA KESULITAN ADALAH KEMUDAHAN, DAN SUNGGUH BERSAMA KESULITAN AKAN DATANG KEMUDAHAN (Al Insyirah 6-7)
Disari dari beberapa sumber.
semoga bermanfa'at, Amiin