Ditengah berjubelnya orang istrinya masih bisa bertanya :
“Dari tadi Hasanah…Hasanah…melulu to, pak, aku kapan disebutnya ?”
Ternyata mereka bertiga sedang tawaf mengelilingi Ka’bah, bapak itu
dengan dua istrinya di kanan dan kiri. Ketika tawaf muter ka’bah, suami
beristri dua itu membaca doa “Robbana atina fiddunya hasanah, wafil
akhiroti hasanah , waqina ‘adzabannar”.
Doa itu terus diulang-ulangnya.
Kebetulan istri tuanya bernama Hasanah, yang muda Jamilah.
Jamilah protes karena dari tadi suaminya nyebutin nama istri tuanya
terus sedang namanya nggak disebut-sebut. Dia nunggu dari tadi tapi
lama-lama dia nggak tahan juga.
“Lho nggak bisa karena doanya bunyinya nggak gitu” jawab suaminya kebingungan.
Jamilahnggak terima pokoknya namanya harus disebut maklum perempuan kalau lagi cemburu nggak ada obatnya kecuali dituruti. Hasanah melototin rivalnya itu sambi merengut. Jamilah makin berang.
“Kalau namaku nggak disebut aku pulang aja”. Jamilah tidak hanya gertak sambal, sambil ngancam dia melepaskan tangannya.
“E..e..e..kamu mau kemana ? Ya..ya.okelah aku sebutin nama kamu”
jawab suami itu sambil menarik tangan Jamilah dan…”Robbana atina
fiddunya jamilah, wafil akhiroti jamilah …… .”. Oalaah…Gusti…
( http://adehumaidi.com )