Minggu, 06 Mei 2012

Mutiara Hikmah : KEBENARAN

Fiqihislam.com :
Siapa yang memandang dirinya buruk maka dialah orang yang baik dan siapa yang memandang dirinya baik maka dialah orang yang buruk. Sesuatu yang paling agung yang turun dari langit adalah taufik dan sesuatu yang paling agung yang naik dari bumi kepada-Nya adalah ikhlas.

Kebenaran itu berat dan sehat, sedangkan kebathilan itu ringan dan berpenyakit. Masukkanlah kesulitan dalam kebenaran untuk menuju keselamatan. Tipu muslihat yang paling sulit adalah menyifatkan kebathilan dalam bentuk kebenaran pada orang pandai. Tidak ada yang dapat menghibur kecuali kebenaran, dan tiada yang menjadikan kesedihan kecuali kebathilan.

Bagi yang tidak tercegah dari kebathilan sesungguhnya ia telah lupa akan akhirat. Kadang orang melepaskan anak panahnya dan meleset dari sasarannya, demikian pula dengan pembicaraan, terkadang ia direkayasa dan kebathilannya membinasakan. Seandainya kebenaran terlepas dari rangkulan kebathilan, niscaya akan selamat dari lidah-lidah durhaka, tetapi kebanyakan orang mencampurkannya menjadi satu.

Orang yang mencari kebenaran kemudian ia keliru dalam tujuannya tidaklah sama dengan orang yang mencari kebathilan lalu mendapatkannya. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang mencintai kebenaran, walaupun menyebabkan kerugian dan kesulitan. (Ali bin Abi Thalib r.a)

Rasulullah Saw bersabda : Siapa yang (melakukan satu amalan) supaya orang menghormatinya, Allah akan menunjukkan aibnya dan siapa yang (melakukan suatu amalan karena) ingin memperlihatkan kepada manusia, Allah akan memperlihatkan kecacatannya [HR. Bukhari, Muslim]

Rasulullah Saw bersabda : Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang mana Allah Azza wa Jalla mengutusku adalah seperti hujan yang mengenai bumi. Daripadanya ada sebidang tanah yang menerima air lalu menumbuhkan padang rumput dan rerumputan yang banyak. Daripadanya ada sebidang tanah yang menahan air lalu Allah Azza wa Jalla memberikan manfaat kepada manusia dengannya dimana mereka minum, memberi minum dan bercocok tanam. Daripadanya ada sebidang tanah yang gersang, tidak dapat menahan air dan tidak menumbuhkan padang rumput [HR. Muttafaq Alaih]

Rasulullah Saw bersabda : Banyak orang jahil yang rajin beribadah dan banyak pula orang alim yang durhaka, karena itu hati-hatilah kalian terhadap orang-orang jahil yang ahli ibadah dan orang-orang durhaka yang menjadi ulama [HR. Ad Dailami]

Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, tiada lain berarti  ia  makin  bertambah  jauh  dari  Allah  SWT [HR. Thabrani]

Rasulullah Saw bersabda : Janganlah kalian berbicara dengan ucapan yang buruk, janganlah kalian sindir menyindir, janganlah kalian memperdengarkan khabar orang lain [HR. Bukhari, Muslim]

Rasulullah Saw bersabda : Jadilah kamu seorang pengajar atau pelajar atau mendengar (ilmu) atau mencintai (ilmu) dan janganlah kamu menjadi orang yang ke-lima, kamu pasti menjadi orang yang celaka [HR. Baihaqi]

Rasulullah Saw bersabda : Orang yang paling besar susahnya adalah orang mukmin, dia memikirkan perkara dunia dan akhirat [HR. Ibnu Majah]

Rasulullah Saw bersabda : Sebaik-baik umat-ku adalah orang-orang yang bilamana mereka berbuat dosa segera bertaubat dan bilamana berbuat baik merasa bergembira [HR. Thabrani]

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? [02:Al Baqarah:214]

(Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan [06:Al An’aam:122]

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (*)Dia-lah yang  telah  mengutus  rasul-Nya  (dengan  membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai [09-At Taubah:32~33]

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji [22-Al Hajj:24]

Segolongan dari ahli kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. (*)Hai ahli kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). (*)Hai ahli kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? [03-Al Imran:69~71]

Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Allah dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya (02:Al Baqarah:207). Keridhoan memiliki buah yang melimpah berupa keimanan. Orang yang ridho hatinya akan terangkat hingga tempat yang paling tinggi, yang kemudian mempengaruhi keyakinannya yang semakin mendalam dan kuat mengakar, pengaruhnya kemudian adalah kejujuran dalm berucap, berbuat dan berperilaku. Kesempurnaan ubudiyahnya lebih disebabkan kemampuan menjalankan konsekwensi-konsekwensi hukum yang sebenarnya berat baginya.

Tapi, ketika hanya hukum-hukum yang ringan saja yang  ia  jalankan,  maka itu  akan membuat jarak ubudiyahnya dan Rabb-nya semakin jauh. Dalam konteks ubudiyah berarti kesabaran, tawakkal, keridhoan, rasa rendah diri, rasa membutuhkan, ketakutan, dan ketundukan maka ubudiyah itu tidak akan sempurna kecuali dengan menjalankan keharusan yang memang berat untuk dilakukan.

Keridhoan terhadap qadha bukan berarti ridho terhadap qadha yang tidak memberatkan, tetapi terhadap yang menyakitkan dan memberatkan. Seorang hamba tidak berhak mengatur qadha dan qadar Allah, dengan menerima yang ia inginkan dan menolak apa yang tidak ia inginkan. Karena pada dasarnya manusia itu diberi hak memilih.

Hak qadha dan qadar adalah mutlak milik Allah karena ia lebih mengetahui, lebih bijaksana, lebih agung, lebih tinggi. Karena Allah mengetahui yang ghaib, mengetahui segala rahasia dan mengetahui akibat dari segala hal. Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.

`Katakanlah: sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami` (09:At Taubah:51). Apa yang membuat anda benar tak akan membuat anda salah, apa yang membuat anda salah tidak akan membuat anda benar. Jika keyakinan tersebut tertanam kuat dalam jiwa dan kukuh bersemayam dalam hati, maka setiap bencana akan menjadi karunia, setiap ujian menjadi anugrah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan pahala. Jangan pernah gundah atau kecewa karena suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta.

`Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya` (Al Hadits). Sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan segala sesuatunya. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah. Pahala telah tercapai, dosa sudah terhapus, maka berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.

Jangan mengira diri anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tidak bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Segala yang telah digariskan akan terjadi, setiap ketentuan akan berjalan dan keputusan akan terlaksana. (`Aidh Al-Qarni)

Pengakuan manusia akan wujud mereka karena-Nya, menyadarkan manusia akan argumentasi yang telah disediakan untuk mengenal-Nya, sehingga tidak ada alasan untuk menentang-Nya. Telah tampak pada makhluk buatan-Nya akan pengaruh dari ciptaan-Nya dan tanda-tanda hikmah-Nya. Maka segala sesuatu yang Dia ciptakan menjadi petunjuk atas kebenaran dan kebesaran-Nya, walaupun hanya berupa makhluk diam, namun dengan pengaturan alam ini, petunjuk-Nya seakan-akan berbicara dan kalam-Nya akan memperlihatkan bukti yang nyata. (Pustaka)

Orang yang berakal menjadikan agama sebagai syariatnya, sabar dan tenang adalah tabiatnya, pandangan dan pikiran jernih menjadi pedoman hidupnya. Jika berbicara yang dibicarakan adalah kebenaran, selalu membandingkan segala sesuatu dengan pengetahuan-Nya. Orang bodoh jika berbicara dari apa yang dilihat dan didengarnya, bila bercerita hanya menakut-nakuti dan bila mengemukakan pendapat, pendapatnya tidak berbobot. Orang yang durhaka, bila diamati akan nyata kedurhakaannya, selalu memburuk-burukkan orang, tidak pandai bersyukur, tidak pandai menyimpan rahasia, tidak mengambil pelajaran dan hikmah dari sesuatu dan tidak mau mengerti pembicaraan orang lain, merasa hanya pembicaraannya saja yang harus didengar. (Pustaka)

Yang pertama kali dilakukan oleh orang yang ingin melakukan kebenaran adalah bertaubat untuk membersihkan niat, membesihkan hati dari dosa, kemudian meluas kepada seluruh anggota tubuhnya. Maka datanglah tangan belas kasih dan kenikmatan yang akan merubah kegelapan menjadi kegembiraan, siksa dengan kenikmatan, kebencian kepada kebahagiaan, ketakutan menjadi keamanan, jauh menjadi dekat dan miskin menjadi kaya, karena taubat adalah pusat kekuasaan hati, yang menjadikan hati orang yang takwa kepada Allah berani menghadapi semua ujian atau cobaan. (Pustaka)

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi buruk maka dihidupkanlah ia terhadap apa yang merugikannya, sehingga binasalah dunia dan akhiratnya. Allah yang menciptakan penyakit dan obat penawarnya. Maksiat adalah penyakit, sementara ketaatan adalah penawarnya. Kezaliman adalah penyakit, sementara keadilan adalah obatnya. Kekeliruan adalah bakteri, sementara kebenaran adalah obatnya. Menentang Allah adalah penyakit, sementara bertaubat dari dosa merupakan penawarnya. Sempurnalah penyembuhannya jika makhluk-makhluk yang ada dihatimu telah tersingkir, kemudian bergaullah bersama manusia dengan lahiriahmu, jangan memberi celah kepada nafsumu, karena jika engkau mengajarkan ketaatan pada nafsumu dengan patuh pada jalan Allah, maka ia ada dalam pengendalianmu. (Pustaka)

*****
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang belum punya ID gunakan " Anonymous " untuk memberi komentar.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda